Kujadikan nyawa ini jadi milikmu, karna jiwamu kini jadi nafasku
Kusempurnakan hidupku dengan kehadiranmu
Kulengkapi hatiku dengan dengan engkau hadir mengisi hariku
Berkenankah engkau duduk bersamaku, merajut kebahagiaan dan menyempurnakan imanku
Batas itu seperti tiada, diantara benci dan cinta
Batas itu sangat maya, serupa garis dalam gulita
Batas itu hilang, didalam malam tak berbintang
Batas ituu …aku tak tahu,
Sebagaimana kebodohan dalam diriku,
Karna terlambat mengenalmu…
Ketika pergi, kemana hendak kucari
Ketika tak bersua, kemana jiwa harus kelana
Tidakkah puan rindu mendamba
Menahan belengku kasih tak terkira
Dan biarkan semua remuk redam…
Karna bicara adalah kudeta.
(untuk sahabatku yang selalu pasrah dengan hidupnya)
Walau entah kemana.?
Walau kepada siapa aku tak tahu.?
Ada-ada saja….
Bening cinta ditetes air mata
Dengar mesra yang tak berkata
Getar jiwa rindu memaksa
Ketika kasih jauh tak bersua
Pada jiwa rapuh tiada berdaya
Tapi jiwa yakin, semua kecewa tak
Karna rindu dan cinta akan hapuskan semua lara
Milik mereka yang tetap mempercayai, walau ia telah dikhianati.
Juga mereka yang tetap mencintai, walau ia pernah disakiti.
Dan cinta adalah milik mereka yang punya keberanian untuk selalu membangun kepercayaan, walaupun pernah terkoyakkan.
Gerimis ini…
Membawa tangis…
Membawa lara dalam duka
Dalam isak kelu
Tetes mata sendu
Gerimis itu…
Telah jadikan sekeping kalbu beku
Kadang mulut harus diam
Sehening langkah semut hitam di atas pualam
Dibuai angina malam
Dalam suasana hati semakin kelamm..
Kalau hati telah terluka
Kalau senyum telah berlalu
Kalau bibir terasa beku
Kalau lidah terasa kelu
Masihkah ada maaf intukku ..?
Kalau yang terbaik itu ada
Dan harap itu tak sirna
Di sudut mata itu, kutemukan nyala cinta
Saat tiba, kuingin ada jiwa yang terbuka dalam bibir tergerai tawa
Ketika malam gelap merayap
Hembus angina dingin mendekap
Cahya mata redup sulit terlelap
Kasih..
Akankah ia hadir atau lupakan cinta yang tlah menjerat..?
Mungkin ada yang benci, tapi ku
Mungkin ada yang salah, tapi ku takkan pernah menyerah
Karna ada hati yang tak pernah henti untuk menanti
Sebelum semua terlambat
Ketika hati tlah tertambat
Gulir waktu tlah terlewat
Jangan simpan rindu yang tersirat
Ungkapkan walau terasa berat
Telah banyak jalan terlewati
Telah banyak hal terlampaui
Telah banyak masalah dihadapi
Mungkin hati sering tersakiti
Akankah semua ini akan hentikan mimpi-mimpi..?
Walau cahaya semakin redup
Walau nyala tak lagi hidup
Cita dan cinta adalah jiwa
Tanpanya tak akan ada dunia
1 komentar:
Adu..h puisinya dalem bgt nech akhi..(klah deh dlemnya laut)hehe..
kyknya puisinx bhubungan dgn diri sndiri yach..??
klo buat puisi bkn lg yg paling BAAA......GGGUUUSSS!!! BT SOMEONE SPECIALX, OK..!!100X .Just kidding kok,(^_^)
Sukses aja...!!!
Posting Komentar