SENIN, JAM 5-6 KELAS X C
SELASA, JAM 5-6 KELAS X A & JAM 7-8 KELAS XI TEKNIKA
KAMIS, JAM 5-6 KELAS X B
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Tujuan dari K3
1. Melindungi tenaga kerja atas keselamatnnya dalam melakukan pekerjaan untk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas.
2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Daerah berlakunya K3 :
Di Darat
Di Udara
Di Dalam Tanah
Di Atas Air
Di Dalam Air
Penyebab Utama Kecelakaan :
1. Kesalahan Manusia ( Human Error )
2. Kesalahan Material
3. Bencana Alam
Pengelola Marine Safety ( Keselamatan Pelayaran ) :
1. Sub Direktorat Keselamatan Kerja
2. Kesyahbandaran / Administrator Pelabuhan
3. Biro Klasifikasi
Tindakan Pengamanan Umum di Kapal :
A. Pencegahan Kebakaran
B. Dibentuknya Rool Kebakaran
C. Dibentknya Rool Sekoci
D. Petugas P3K
E. Tangga harus memenuhi syarat
F. Lantai harus memenhi syarat
A. Pencegahan Kebakaran
a. Menempatkan muatan yang mudah terbakar dan mudah meledak dijauhkan dari temperatur yang tinggi.
b. Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan peraturan.
c. Ruangan-ruangan dilengkapi dengan pintu, jendela yang kedap udara.
d. Alt-alt yng berhbungan dengan temperatur tinggi agr dilapisi dengan bahan pelapis yang tahan api.
B. Dibentuknya Rool Kebakaran
Membuat daftar tugas dan lokasi seluruh unsur kapal untuk menanggulangi bila terjadi kebakaran di atas kapal. Juga diadakan latihan secara kontinyu dan terpimpin.
C. Dibentuknya Rool Sekoci
Membuat daftar tugas dan lokasi seluruh ABK dalam penggunaan sekoci penolong, pada saat menolong orang yang jatuh di laut, atau pada saat evakuasi bila kapal akan tenggelam.
D. Petugas P3K
Petugas P3K adalah petugas yang telah dilatih dan telah mendapat sertifikat dalam P3K.
Fungsi petugas P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di kapal, sebelum dibawa ke dokter.
inspirasi datang sebagaimana angin, dia mungkin tidak nampak, tapi dia mampu menggerakkan.
Entri Populer
-
Logam secara umum terbagi menjadi dua, yaitu logam besi (ferrous) dan logam non-besi (non-ferrous). Logam besi diklasifikasikan menjadi dua,...
-
Aluminium banyak dipergunakan karena mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan logam lainnya, antara lain: 1 Ringan (massa jenisnya ...
Minggu, 01 Agustus 2010
TUGAS PESAWAT BANTU
RABU, JAM 5-6 KELAS XI TEKNIKA
MAPEL : PESAWAT BANTU (UNTUK GAMBARNYA DIJELASKAN MINGGU DEPAN)
POMPA
POMPA Adalah suatu pesawat angkut yang dignakan untk memindahkan suatu zat cair dari suatu tempt ke tempat yang lain.
Head ( H ) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang dihasilkan pompa dalam menangani fluida berhubungan dengan berat fluida dalam satuan meter (m).
Hal ini tergantung pada density ρ dari fluida yang ditangani. Misal sebuah pompa sentrifugal akan menghasilkan head H yang sama untuk semua fluida tanpa pengaruh dari density ρ.
Density ρ menentukan tekanan pompa dan mempengaruhi power input pompa P.
Dimana :
P = Power input pompa (kW)
ρ = Density (kg/m3)
g = Gravitasi konstan (9.81 m/s2)
H = Head (m)
Tekanan pada setiap titik fluida disebabkan oleh kolom vertikal fluida, karena beratnya memberikan tekanan yang sama di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan dinyatakan dalam feet.
Head statis berhubungan dengan tekanan tertentu tergantung pada berat jenis fluida sesuai rumus berikut:
Dimana:
Head dalm feet
Pressure (psi) Pompa sentrifugal menghasilkan velocity pada fluida. Energi velocity ini kemudian ditransformasikan sebagian besar menjadi energi tekanan fluida yang meninggalkan pompa.
Oleh karena itu, head yang dihasilkan sama dengan energi velocity di pinggir impeller.
Hubungan ini diungkapkan dengan rumus berikut:
Di mana
H = Total head yang dihasilkan (feet)
v = Velocity pinggir impeller (feet/second)
g = 32,2 Feet/Sec2
Kita dapat memprediksi head setiap pompa sentrifugal dengan menghitung kecepatan impeller dan memasukkan nya dalam rumus diatas.
Rumus untuk velocity adalah :
Dimana :
D = Diameter Impeller (inches)
v = Velocity (ft/sec)
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kita harus selalu menggunakan “feet” fluida dari pada pressure untuk pompa sentrifugal.
Sebuah pompa dengan diameter impeller dan kecepatan tertentu akan mendorong fluida pada ketinggian tertentu tergantung dari berat jenis fluida,
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Gbr.1 : Identifikasi pompa mendorong fluida dengan berat jenis berbeda
Semua bentuk energi yang terlibat dalam sistem aliran fluida dapat dinyatakan dalam “feet” fluida.
Total dari variasi head menentukan total head sistem atau kemampuan yang harus dilakukan pompa dalam sistem.
Flow rate di pengaruhi friction
Flow rate akan berbeda sesuai ukuran diameter pipa discharge.
Sistem discharge dengan ukuran besar akan mempunyai flow rate yang besar.
Ini terjadi ketika kita memberikan pipa besar pada tangki yang akan dikosongkan tentu flownya sangat kencang.
Gambar 1
Pipa yang lebih kecil akan semakin sedikit flow nya.
Ukuran impeller dan kecepatan nya mempengaruhi pompa dalam menyalurkan fluida pada flow rate tertentu.
Jika kita memberikan pipa kecil pada tangki yang akan di kosongkan maka discharge pressure akan meningkat
dan flow akan berkurang dan tentunya akan memakan waktu lama untuk mengosongkannya.
(lihat Gambar 2).
Gambar 2
Jika pipa discharge pendek maka friction akan menjadi rendah dan flow rate menjadi tinggi
(lihat Gambar 3).
Gambar 3
Dan jika pipa discharge panjang maka friction akan menjadi tinggi dan flow rate rendah (lihat Gambar 4).
Gambar 4
MAPEL : PESAWAT BANTU (UNTUK GAMBARNYA DIJELASKAN MINGGU DEPAN)
POMPA
POMPA Adalah suatu pesawat angkut yang dignakan untk memindahkan suatu zat cair dari suatu tempt ke tempat yang lain.
Head ( H ) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang dihasilkan pompa dalam menangani fluida berhubungan dengan berat fluida dalam satuan meter (m).
Hal ini tergantung pada density ρ dari fluida yang ditangani. Misal sebuah pompa sentrifugal akan menghasilkan head H yang sama untuk semua fluida tanpa pengaruh dari density ρ.
Density ρ menentukan tekanan pompa dan mempengaruhi power input pompa P.
Dimana :
P = Power input pompa (kW)
ρ = Density (kg/m3)
g = Gravitasi konstan (9.81 m/s2)
H = Head (m)
Tekanan pada setiap titik fluida disebabkan oleh kolom vertikal fluida, karena beratnya memberikan tekanan yang sama di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan dinyatakan dalam feet.
Head statis berhubungan dengan tekanan tertentu tergantung pada berat jenis fluida sesuai rumus berikut:
Dimana:
Head dalm feet
Pressure (psi) Pompa sentrifugal menghasilkan velocity pada fluida. Energi velocity ini kemudian ditransformasikan sebagian besar menjadi energi tekanan fluida yang meninggalkan pompa.
Oleh karena itu, head yang dihasilkan sama dengan energi velocity di pinggir impeller.
Hubungan ini diungkapkan dengan rumus berikut:
Di mana
H = Total head yang dihasilkan (feet)
v = Velocity pinggir impeller (feet/second)
g = 32,2 Feet/Sec2
Kita dapat memprediksi head setiap pompa sentrifugal dengan menghitung kecepatan impeller dan memasukkan nya dalam rumus diatas.
Rumus untuk velocity adalah :
Dimana :
D = Diameter Impeller (inches)
v = Velocity (ft/sec)
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kita harus selalu menggunakan “feet” fluida dari pada pressure untuk pompa sentrifugal.
Sebuah pompa dengan diameter impeller dan kecepatan tertentu akan mendorong fluida pada ketinggian tertentu tergantung dari berat jenis fluida,
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Gbr.1 : Identifikasi pompa mendorong fluida dengan berat jenis berbeda
Semua bentuk energi yang terlibat dalam sistem aliran fluida dapat dinyatakan dalam “feet” fluida.
Total dari variasi head menentukan total head sistem atau kemampuan yang harus dilakukan pompa dalam sistem.
Flow rate di pengaruhi friction
Flow rate akan berbeda sesuai ukuran diameter pipa discharge.
Sistem discharge dengan ukuran besar akan mempunyai flow rate yang besar.
Ini terjadi ketika kita memberikan pipa besar pada tangki yang akan dikosongkan tentu flownya sangat kencang.
Gambar 1
Pipa yang lebih kecil akan semakin sedikit flow nya.
Ukuran impeller dan kecepatan nya mempengaruhi pompa dalam menyalurkan fluida pada flow rate tertentu.
Jika kita memberikan pipa kecil pada tangki yang akan di kosongkan maka discharge pressure akan meningkat
dan flow akan berkurang dan tentunya akan memakan waktu lama untuk mengosongkannya.
(lihat Gambar 2).
Gambar 2
Jika pipa discharge pendek maka friction akan menjadi rendah dan flow rate menjadi tinggi
(lihat Gambar 3).
Gambar 3
Dan jika pipa discharge panjang maka friction akan menjadi tinggi dan flow rate rendah (lihat Gambar 4).
Gambar 4
TUGAS ILMU BAHAN
SELASA,JAM 3-4
KELAS XII TEKNIKA
ILMU BAHAN
Proses Pembuatan Besi / Baja
Proses Konvertor :
Prinsip pembuatan baja adalah besi kasar dikurangi 5 unsur yaitu : unsur C, Mn, Si, P, S.
a. Proses Bassemer ( Proses Asam )
untuk besi kasar yang mengandung Silikon ( Si )
b. Proses Thomas ( Proses Basa )
untuk besi kasar yang mengandung Mn
c. Proses Siemens Martin ( Proses Asam – Basa )
bahan yang dipakai adalah : besi kasar + besi bekas = Baja karbon sedang dan rendah
d. Proses Oksi
peniupan oksigen murni pada cairan besi.
bahan yang dipakai : besi kasar + besi bekas = Baja oksi dengan mutu baik.
e. Proses Dapur Tinggi
Besi / Baja dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan setelah dibentuk dan diproses terlebih dahulu, dengan pengerjaan panas ataupun pengerjaan dingin.
keuntungan pengerjaan panas :
a. struktuur kristal seragam, sehingga sifat mekaniknya ulet dan liat.
b. tenaga pengerjaan lebih kecil.
c. waktu pengerjaannya cepat.
Kerugian :
a. permukaan kasar
b. pengontrolan kerja berbahaya
c. bahan mengalami penyusutan
keuntungan pekerjaan dingin :
a. permukaan benda halus
b. tidak mengalami penyusutan
c. pengontrolan lebih mudah
kerugian :
a. struktur kristal kasar, benda lebih rapuh
b. tenaga pengerjaan lebih besar
c. waktu pengerjaan lebih lama
Proses Pengerjaan baja antara lain :
1. Casting / Penuangan
2. Forging / Tempa
3. Cold Working / Pengerjaan dingin
4. Hot Working / Pengerjaan Panas
5. Hot Rolled Plat / Pengerolan / Canai
6. Bending / Pembengkokan
7. Penarikan ( Bars / Baja Bulat Batangan )
KELAS XII TEKNIKA
ILMU BAHAN
Proses Pembuatan Besi / Baja
Proses Konvertor :
Prinsip pembuatan baja adalah besi kasar dikurangi 5 unsur yaitu : unsur C, Mn, Si, P, S.
a. Proses Bassemer ( Proses Asam )
untuk besi kasar yang mengandung Silikon ( Si )
b. Proses Thomas ( Proses Basa )
untuk besi kasar yang mengandung Mn
c. Proses Siemens Martin ( Proses Asam – Basa )
bahan yang dipakai adalah : besi kasar + besi bekas = Baja karbon sedang dan rendah
d. Proses Oksi
peniupan oksigen murni pada cairan besi.
bahan yang dipakai : besi kasar + besi bekas = Baja oksi dengan mutu baik.
e. Proses Dapur Tinggi
Besi / Baja dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan setelah dibentuk dan diproses terlebih dahulu, dengan pengerjaan panas ataupun pengerjaan dingin.
keuntungan pengerjaan panas :
a. struktuur kristal seragam, sehingga sifat mekaniknya ulet dan liat.
b. tenaga pengerjaan lebih kecil.
c. waktu pengerjaannya cepat.
Kerugian :
a. permukaan kasar
b. pengontrolan kerja berbahaya
c. bahan mengalami penyusutan
keuntungan pekerjaan dingin :
a. permukaan benda halus
b. tidak mengalami penyusutan
c. pengontrolan lebih mudah
kerugian :
a. struktur kristal kasar, benda lebih rapuh
b. tenaga pengerjaan lebih besar
c. waktu pengerjaan lebih lama
Proses Pengerjaan baja antara lain :
1. Casting / Penuangan
2. Forging / Tempa
3. Cold Working / Pengerjaan dingin
4. Hot Working / Pengerjaan Panas
5. Hot Rolled Plat / Pengerolan / Canai
6. Bending / Pembengkokan
7. Penarikan ( Bars / Baja Bulat Batangan )
Langganan:
Postingan (Atom)